Thursday, September 13, 2018

HONDA TN 360 KECIL CANGGIH NAMUN TERSISIH



        Sejarah masuknya Honda TN tak lepas dari peran serta sosok Ang Kang Hoo dan pamannya Ang Kok Ha mendirikan PT. Istana Mobil Raya (Imora), sebagai toko dan bengkel untuk perbaikan kendaraan. Sang paman, Ang Kok Ha mulai mengimpor mobil produksi luar negeri, mulai dari produk Italia seperti Fiat, kemudian Holden (1963), Nissan (1965) dan akhirnya beralih ke Honda (1968). Pada masa ini, Ang Kang Hoo duduk diposisi General Manager. Dibawah kepemimpinannya penjualan Honda berkembang pesat diiringi perkembangan cabang-cabang diseluruh Indonesia. Di tanggal 6 Juli tahun 1974 , berdiri PT Prospect Motor sebagai perusahaan perakit mobil Honda. Di tahun yang sama, Honda Motor Co.Ltd, menanamkan modal di Indonesia untuk mendirikan pabrik mesin mobil sedan dimana beberapa komponen juga diproduksi. Pabrik mesin Honda ini merupakan joint venture antara Honda Motor Co. Ltd (55%) , Kanematsu (15%) dan PT. Prospect Motor (30%) dimana agen tunggal adalah PT Imora Motor yang menjual Honda atas perjanjian lisensi. Pada saat itu, produk sedan Honda menguasai pasaran untuk mobil kecil,  padahal saat itu penjualan mobil sedang lesu. Waktu itu PT. Imora Motor yang beralamat di Jalan Pangeran Jayakarta 137 – Jakarta Pusat masih selaku Penyalur Tunggal Seluruh Indonesia untuk mobil Honda beradasarkan data pada akhir tahun 1976 urutan penjualan mobil sampai akhir tahun di Indonesia sebagai berikut : Mitsubishi (25.133), Toyota (15.790), Datsun (6.292), Holden (4.882), Mercedes-Benz (3.821), Daihatsu (3.647) dan Honda (3.489). Sedang diposisi 9 dan 10 masing-masing Peugeot (2.111) dan Fiat (2.029). Honda walaupun menempati posisi 8 namun terbilang sangat lumayan terhitung Honda baru masuk di Indonesia hanya dengan mengandalkan 3 mobil kecil yaitu Honda Life, Honda TN, dan Honda Civic yang belakangan baru muncul.
  
Iklan Honda TN 360 di Jepang

Honda TN  sendiri masuk di Indonesia mulai dari Honda TN 360. TN360 menggunakan mesin dua silinder 354 cc berpendingin udara dengan camshaft overhead tunggal 180o, dan diadaptasi dari motor Honda CB450. Sebelum TN muncul sudah ada T360 sebelumnya telah dilengkapi dengan unit mesin empat-silinder noken as-kembar yang sangat kompleks, sedangkan mesin baru ini (bersama dengan sedan N360) lebih pas untuk produksi massal. Mesin dirancang ulang untuk dipasang secara horizontal, berada di tengah-tengah di bawah lantai beban.
 
Iklan TN 360 Pick Up 3 way flat deck

Walaupun bentuknya berupa mobil pick up  kecil dengan desain yang sejalan dengan era 70an, namun ternyata mobil Honda TN 7 ini sudah menggunakan teknologi canggih dan maju untuk chassis body dan  mesinnya pada saat itu. Teknologi canggih untuk chassis adalah menyatunya antara rangka ladder dengan chassis, sehingga lebih ringan dan kokoh. Untuk suspensi mobil ini di bagian depan sudah menggunakan suspensi Macpherson Strut dengan dibantu 2 strut bar pada swing arm. Suspensi belakang menggunakan leaf spring, dengan De Dion rigid axle tidak menggunakan rumah differensial namun menggunakan batang drive shaft axle terbuka. Untuk system kemudi juga sudah cukup canggih  dengan menggunakan  dua sambungan cross joint antara dua shaft steering, yang kemudian di salurkan di belakang dudukan lengan ayun yang tersalur melalui rack and pinion box yang tertempel di dudukan lengan ayun. Selanjutnya di salurkan melalui long tie rod ke tie rod end. Dari tie rod end selanjutnya di salurkan ke knuckle roda depan bagian belakang. Untuk rem menggunakan system konvensional 2 saluran terpisah antara rem depan dan belakang berakhir di teromol roda depan dan belakang, yang berbalut velg model cincin, dan ban standart R10 Ultra Light Truck.
Rangka Honda TN model Monocoque

Permesinan Dashboard dan radius putar

Adapun mesin yang dipakai waktu itu termasuk canggih dengan mesin 2 silinder SOHC 4 valve dengan suplai  bahan bakar  dari karburator untuk penggerak klep menggunakan single camshaft yang digerakkan  timing chain di bagian tengah, disalurkan dengan rocker arm. Waktu itu para pesainnya masih banyak yang menggunakan mesin 2 tak.. Meski terhitung  canggih saat itu, namun ternyata teknologi yang dipakai Honda TN ini sedikit mengalami kemunduran dibandingkan Honda T360 yang sudah DOHC 8 Valve. Hanya karena waktu itu kalau dipasarkan akan jadi mahal, maka di down grade menjadi yang SOHC 4 Valve.  Sebetulnya mesin yang dipakai Honda T360 dan TN series ini mengambil langsung dari mesin sepeda motor Honda CB450 yang diperkecil agar sesuai dengan regulasi kei car pada saat itu. Uniknya lagi, letak mesinnya tidak berada di bawah jok pengemudi seperti mobil lain pada umumnya, melainkan dibawah bak belakang dekat dengan axle roda belakang yang digantung pada chassis mobil.
Mesn dan suspensi belakang model De Dion di Honda TN

Honda TN 360 sendiri  mengalami  beberapa perubahan generasi sejak diperkenalkan di Jepang pada November tahun 1967 dan masuk ke Indonesia pada dekade 69an. Pertama kali keluar bentuknya menyerupai Honda T360  lengkap dengan logo Honda yang besar pada bagian depannya, namun tidak ada bonnet (hidung) roda bergeser ke bawah tempat duduk.Honda TN 360 sendiri waktu itu termasuk canggih karena wiper sudah dilengkapi washer electric.
Honda TN 360 pick up canvas melaju di Glodok tahun 1970 
Interior cabin TN 360
Tombol Wiper Washer di Honda TN

Pada tahun 1970, muncul TN-III yang sepintas terlihat mirip dengan TN360. Perbedaanya ada pada grill depan yang kini terlihat menyatu dengan lampu utama dengan list melingkar warna chrome, bumper chrome, dan spion masih model tangkai panjang  yang sedikit lebih besar, dan mengotak memakai logo H besar pada bagian depan model ini dipertahankan sampai dengan tahun 1972.
Iklan Honda TN III 
Model Honda TN III yang dilncurkan
Honda TN III Pickup di Jln. Thamrin
Honda TN III Van Protect di daerah Jawa Barat

Memasuki awal tahun 1972,  Honda melakukan perubahan pada Honda TN terutama pada bagian depannya. Logo H besar yang ada pada bagian depan dihilangkan dan diganti dengan emblem tulisan Honda yang berlapis chrome. Pada bagian lampu utama masih tetap berbentuk bulat, namun kali ini terdapat 4 buah lampu utama yang pada tiap sisinya ditumpuk ke atas, pada spion diganti model plastic hitam besar tanpa gagang besi lagi. Pada bagian mesinnya terdapat perubahan rasio kompresi agar memenuhi standar emisi Jepang saat itu. Model ini dinamakan Honda TN-V.

Brosur Honda TN V

Iklan Honda TN V De-Luxe di Indonesia
Wajah Honda TN V dari dekat

 Pada tahun 1975 muncul Honda TN7 yang merupakan varian terakhir dari Honda TN sebelum digantikan oleh Honda Acty karena regulasi kei car yang berubah pada 1 Januari 1976. Perbedaan dengan TN-V sepintas tidak ada karena TN7 ini hanya melengkapi kekurangannya dalam standar emisi dan keselamatan Jepang. Paling ketara adalah pada penggunaan sabuk pengaman penumpang yang sebelumnya tidak ada pada mobil ini.
Honda TN 7 versi Internasional
Honda TN 7 versi rumah berjalan UK &Australia


Honda TN ini sebenarnya bentuknya pick up atau mobil barang, namun di Indnesia juga tersedia dalam bentuk minibus yang dibuat oleh perusahaan karoseri lokal. Kini sangat jarang kita temui mobil Honda TN ini di Indonesia. Namun untuk saat ini banyak kolektor yang memanfaatkan mobil kecil ini. Untuk suku cadang mobil ini saat ini bisa dipesan melalui internet ke produsen-produsen part mobil lama. Kalau di pasaranpun sudah sangat jarang ditemui stocknya. Mobil ini juga jarang ada part subtitusi atau padanannya. Honda TN 360 merupakan produk mobil komersial dari Honda yang terakhir kemudian PT. Honda Prospect Motor tidak memasukkan lagi  kelanjutan seri TN ke Indonesia.
Honda TN 7 versi Karoseri Indonesia

Berbagai Model Honda TN Pick Up di angkutan kota Salatiga tahun 1978

Mapping parts Engine TN yang bisa dipesan on line
Mapping Parts Engine TN yang bisa dipesan on line
                                                        
Berikut beberapa tampilan dari Honda TN ini yang masih eksis sampai sekarang.
 
Honda TN 360 Pick Up yang masih eksis di Indonesia
Honda TN III Van Protect yang masih eksis di Indonesia


Honda TN V Pick Up Custom di Indonesia


Honda TN 7 yang masih eksis di Indonesia


SPESIFIKASI TEKNIS HONDA TN 360, TN III 360, TN V 360, DAN TN 7 360
Model
Type Engine
Bore x stroke
Timing type
Output power (max)
Torque (max)
Chassis Body


Transmission
Front Suspension

Rear Suspension

Lay out power train

Length
Width
Height
Wheel base
Weight
Load Capacity
Cargo Deck width
Cargo Deck length
Cargo Deck height
Turning radius (min)
Fuel Tank capacity
Brakes
Tires
TN 360
In line, straight twin, air-cooled 180o, 354 cc
62,4 x 67,8
SOHC, with rocker arm, middle timing chain
27 bhp/7.000 rpm
3kg-m/5.500 rpm
Monocoque, chassis  and frame to be one with Cabin

4 speed 1 reserve
Spiral spring Macpherson Strut
With strut bar
De Dion axle, semi elliptical leaf spring,  with open drive shaft axle
Middle Engine, Rear Wheel drive

2.990 mm
1.295 mm
1.625 mm
1.780 mm
560 kg
550 kg
1.210 mm
1.920 mm
320 mm
3,8 meters
28 liters
2 channel independent system leading trailing
5.00 10.4 ULT


Thursday, September 6, 2018

HONDA LIFE SA 360 SI IMUT BERTENAGA YANG TETAP EKSIS

Sejarah masuknya Honda tak lepas dari peran serta sosok Ang Kang Hoo dan pamannya Ang Kok Ha mendirikan PT. Istana Mobil Raya (Imora), sebagai toko dan bengkel untuk perbaikan kendaraan. Sang paman, Ang Kok Ha mulai mengimpor mobil produksi luar negeri, mulai dari produk Italia seperti Fiat, kemudian Holden (1963), Nissan (1965) dan akhirnya beralih ke Honda (1968). Pada masa ini, Ang Kang Hoo duduk diposisi General Manager. Dibawah kepemimpinannya penjualan Honda berkembang pesat diiringi perkembangan cabang-cabang diseluruh Indonesia. Di tanggal 6 Juli tahun 1974 , berdiri PT Prospect Motor sebagai perusahaan perakit mobil Honda. Di tahun yang sama, Honda Motor Co.Ltd, menanamkan modal di Indonesia untuk mendirikan pabrik mesin mobil sedan dimana beberapa komponen juga diproduksi. Pabrik mesin Honda ini merupakan joint venture antara Honda Motor Co. Ltd (55%) , Kanematsu (15%) dan PT. Prospect Motor (30%) dimana agen tunggal adalah PT Imora Motor yang menjual Honda atas perjanjian lisensi. Pada saat itu, produk sedan Honda menguasai pasaran padahal saat itu penjualan mobil sedang lesu. Waktu itu PT. Imora Motor yang beralamat di Jalan Pangeran Jayakarta 137 – Jakarta Pusat masih selaku Penyalur Tunggal Seluruh Indonesia untuk mobil Honda

Honda Life Coupe

 PT. HPM (Honda Prospect Motor) selanjutnya mengambil alih seluruh operasional penjualan mobil produk Honda selaku ATPM mobil atau disebut dengan Agen Tunggal Pemegang Merek. Mempunyai kantor yang terletak di Gaya Motor 1 Sunter 11, Jakarta Utara dan pabriknya berada di Mitra Utara 11, kawasan Mitra Industri Mitra Karawang, Jawa Barat, Indonesia. Hal ini terjadi  pada tahun 1999, sebagai presiden utama PT.HPM yaitu Tomoki Uchida. PT. Honda Prospect Motor kepemilikannya antara Honda Motor Co.Ltd  Jepang dengan PT.Prospect Motor dimana saham Honda Motor Co.Ltd  Jepang memiliki 51% sisanya 49% dimiliki PT. Prospect Motor.
Kawasan industri PT. Honda Proscpect Motor

Kembali ke waktu tahun 1971 waktu Honda masih dipegang Ang Kang Hoo, melalui PT. Imora Motor, Honda mulai menjual Honda Life yang dihadirkan di Indonesia. Honda Life yang di jual di Indonesia adalah yang seri SA 360 hingga tahun 1974. Varian Honda Life ini adalah berpintu empat Hatchback. Mobil mungil ini memakai mesin Honda EA Straight-2, in line dipadukan dengan transmisi 4 percepatan. Mesin Honda Life ini merupakan mesin pertama sebagai media kelinci percobaan penggunaan teknologi CVCC (Compound Vortex Controlled Combustion) memiliki katup masuk dan buang yang normal, ditambah katup saluran tambahan kecil yang menyediakan campuran udara-bahan bakar yang relatif kaya dengan volume di dekat busi. Sisa muatan udara-bahan bakar, ditarik ke dalam silinder melalui katup inlet utama, dengan campuran lebih tipis dari biasanya. Isian di dekat busi terdapat pelat logam berlubang kecil. Setelah muncul api pengapian dari depan perforasi dan menyalakan sisa muatan udara-bahan bakar. Siklus mesin yang tersisa adalah sesuai dengan mesin empat langkah standar. Kombinasi dari campuran kaya dekat busi, dan campuran miskin (02 lebih banyak) dalam silinder memungkinkan berjalan stabil, namun pembakaran bahan bakar sempurna sehingga mengurangi CO (karbon monoksida) dan emisi hidrokarbon. Metode ini memungkinkan mesin untuk membakar lebih sedikit bahan bakar secara lebih efisien tanpa menggunakan katup resirkulasi gas buang atau catalytic converter, meskipun metode tersebut dipasang kemudian untuk lebih meningkatkan pengurangan emisi. Namun begitu hal ini sebatas percobaan sehingga tidak diaplikasi pada mobil Honda Life ini secara massal baru kemudian teknologi ini dipakai pada Honda Civic 75.  Meskipun mesin Honda Life hanya berkubikasi 357 cc, mesin SOHC 4 valve berpendingin air ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 30 PS (30 HP) pada putaran mesin 8000 rpm. Jadi walau kecil mobil ini mampu  melaju dengan kecepatan tinggi, pernah ada yang mencapai top speed 120 km/jam. Sebagai mobil 2 cylinder dengan sudut pengapian 180 derajat, maka mobil inipun menggunakan balancer shaft untuk mereduksi getaran yang timbul.  Honda sendiri menerapkan balancer dengan chain system seperti yang dipakai pada mesin Vulcan enginenya Mitsubishi di Minicab.
Model balancer sproket and chain for balancer
Posisi balancer sprocket shaft,  oil pump, water pump
serta crank shaft
dan cam shaft
Kondisi mesin Honda Life terbuka bagian Cylinder Head

Mesin Honda Life
Iklan Honda Life di Jepang

Dimensi Honda Life memang terlihat  kecil jika dibandingkan dengan mobil yang ada pada umumnya. Namun begitu mobil ini sanggup memuat 4 orang dewasa dan masih terasa nyaman. Konfigurasi mesin melintang di depan  dengan penggerak roda depan (Front Wheel Drive)  menjadi kuncinya. Dengan panjang 2995 mm dan lebar 1295 mm, desain tampilan mobil ini tampak proporsional dengan tingginya yang mencapai 1370 mm. Berat Honda Life juga hanya sekitar 500 kg. Maka antara tenaga, berat dan dimensi masih berimbang, tak pelak banyak yang dilakukan pemasangan AC untuk menambah kenyamanan Honda Life ini.
Honda Life SA 360 sedan bentuk asli

Honda Life yang sudah dipasangi Air Conditioner
Pemasangan AC pada Honda Life SA 360

Honda Life di modifikasi Pick Up
Penggemar Honda Life

Honda Life menggunakan ban ukuran lingkar  R10 dengan PCD velg 100 mm dengan baut ukuran 17mm. Karena di beberapa daerah ban ini sudah susah ditemukan, sehingga ada beberapa yang mengubahnya menjadi R12 atau bahkan R13. Untuk subtitusi velg asli R10 ke R12 atau R13 tidaklah sukar yang penting PCDnya sama, semisal velg R12 bisa memakai kepunyaan Mini 1000 after market yang buatan Italy, untuk R13 dapat menggunakan velgnya Karimun, langsung bisa dipasang walau nanti bautnya jadi tampak kekecilan. Sedang untuk velg original R10 saat ini jikapun ada, kebanyakan bekas, meskipun bekas  harganya bisa melebihi harga velg R13. Sedangkan untuk sistem pengereman, mobil dengan wheelbase 2080 mm ini menggunakan  master rem (brake master) atas dual conventional  type yang diteruskan ke roda dengan sistem tromol (drum brake), baik untuk depan maupun belakang.

Velg Kaleng R 10 baut 4 milik Honda Life
Masalah yang paling sering dikeluhkan para pemilik adalah sistem pengapian yang tidak bekerja optimal dan tidak stabil. Karena memang masih menggunakan platina dan mengingat usia mobil yang sudah tua. Meskipun begitu Honda Life termasuk unik untuk pengapiannya karena menggunakan satu platina untuk dua koil, dan tanpa adanya distributor (mobil jadul tapi sudah DLI (Distributor Less Ignition)) hal ini bisa dilakukan di tahun 1971 karena jarak pengapian antar piston 180o, walau begitu mobil lain yang mempunyai timing pengapian seperti itu lebih memilih memakai distributor karena beban arus yang  platina terima    bisa lebih kecil, sebenarnya untuk masalah pengapian dengan sedikit penguatan pada keluaran platina misal dengan TCI  (Transistor Controlled Ignition) pengapian inipun masih dapat mumpuni lagi. Namun berhubung platina sendiri harus sering disetting, maka untuk solusi yang lebih tepat beberapa rekan pemilik Honda Life mengubah sistem pengapiannya menjadi CDI (Capacitive Discharge Ignition). Part CDI  dan koil sendiri diambil dari beberapa motor yang ada dipasaran, selanjutnya dicangkokkan pada Honda Life milik rekan yang kreatif ini. Terutama CDI yang menganut pengapian DC. Banyak juga yang mengganti dengan CDI mobil lain atau parts CDI after market yang banyak dijual.
Koil pengapian asli  Honda Life
Pengapian Platina ditambah TCI dan Double Coil Oiled System
Karburator di rubah punya Satria FU
CDI Mitsubishi di pasang di Honda Life

Mobil Honda Life ini menjadi salah satu mobil FWD (Front Wheel Drive) bagian awal yang datang di Indonesia. Pada saat itu mobil Honda Life yang dijual bersamaan dengan Honda TN7 (pickup dan van) ini berhasil terjual sekitar 350 unit perbulan. Walaupun sudah berusia 40an tahun lebih, tetapi masih banyak unit mobil ini yang masih layak jalan meski begitu tidak sedikit pula yang mangkrak. Usia yang sudah jauh dari waktu produksi menjadikan spare part mobil ini sudah semakin sulit didapat, namun bagi penggemar tidak ada kata menyerah, tidak sedikit dari mereka yang mensiasati langkanya spare part ini dengan melakukan substitusi atau kanibal part mobil lain bahkan menggunakan part motor yang baru tengah beredar. Beberapa contoh substitusi part yang bisa di terapkan pada Honda Life antara lain penggunaan kampas kopling milik Daihatsu Hijet 1000, Alternator dan Oil Filter dari Daihatsu Zebra, rotak bensin dan karburator dari Mitsubishi Colt T120 lama, bisa juga dari Kijang atau Corolla DX. Untuk platina bisa diambil dari Mitsubishi Colt L300 bensin. Untuk memperkuat dan menjaga stabilitas pengapian, bila platina ingin  diganti CDI, bisa memakai CDI milik sepeda motor Suzuki Shogun 110, ada juga rekan yang bisa menerapkan penggunaan CDI sepeda motor Honda Karisma pada mobil Honda Life miliknya, selain itu karburator juga bisa menggunakan milik sepeda motor Suzuki Satria F150 dengan sedikit setting pada dudukan dan spuyernya agar bisa tepat, dan enak sesuai karakter mesinnya.
Platina OEM untuk Honda Life
Untuk system chasis mobil ini menggunakan chasis monocoque, asli untuk passenger car dengan menggunakan suspensi depan Macpherson Strut dengan L Shaped lower arm, dan sway bar. Untuk roda belakang menggunakan suspensi rigid axle dengan leave spring. Sedangkan Lay Out power  yang digunakan adalah FF (Front Engine Front Wheel Drive). Dengan drive shaft menggunakan CV Joint (Constant Velocity Joint) sebagai penghubung antara Axle tengah dengan axle di nap roda. Hal ini dimaksudkan penyaluran tenaga dari mesin ke roda depan tersalur secara konstan, walau kondisi membelok-belok.
Monocoque Body Shell parts untuk Honda Life
Knuckle dan Drive Shaft pada Honda Life SA 360 dengan sambungan CV Joint
System lay out power dan system steering Honda Life SA 360


Untuk system steeringnya menggunakan rack and pinion yang langsung terhubung dengan tie rod dan tie rod end. Dengan system ini handling yang dipunyai Honda Life cukup mantap, dan responsive. Honda Life sangat di gemari di seluruh dunia karena mudah dikendarai, mudah dimengerti, dan teknologinya termasuk sudah maju pada saat itu. Adapun spesifikasi teknis Honda Life SA 360 yang beredar di Indonesia ini adalah sebagai berikut :


Spesifikasi Honda Life SA 360
Jenis
Kei car (mobil mini)
Tipe
SA360
Mesin
EA SOHC 356cc
Bore X Stroke
67.0 X 50.6 mm
Sistem Bahan Bakar
Carburetor
Bahan Bakar
Petrol
Ignition system
Platina 2 way
Distributor Less
Chasis
Monocoque
Suspensi depan
Independent Macpherson Strut, Sway Bar
Suspensi Belakang
Rigid Axle Leaf Spring
System Steering
Rack and Pinion, Tie rod, Tie Rod End
Transmisi
Manual 4 Speed maju Mundur 1 Speed
Wheelbase
2.080 mm
Panjang
2.995 mm
Lebar
1.295 mm
Tinggi
1.370 mm